Sabtu, 04 April 2015

PARE, KAMPUNG INGGRIS

09.12

Kita berjumpa lagi, Lagi-lagi kita berjumpa

Kisanak dan Nyai sekalian. pada postingan ini Den Bejo akan mengetengahkan sebuah profil desa atau kampung yang masyhur dengan sebutan Kampung Inggris. Kampung ini bukanlah tempat kelahiran Pangeran Charles, tidak pula terdapat stadion yang digunakan untuk perhelatan EPL. Namun penyebutan Kampung Inggris ini karena di desa ini [di sekitar Ds. Pelem dan Ds. Tulungrejo]  terdapat tak kurang sekitar 150-an tempat kursus bahasa Inggris...[wuik].


Saat libur sekolah atau kuliah, atau pasca UN daerah pare [khususnya di distrik desa tulungrejo] akan ramai kedatangan "santri-santri" yang ingin ngangsu kaweruh tentang bahasa Inggris.

Sejatinya tak hanya kursus-an bahasa Inggris saja yang ada dan lahir di daerah ini, Kursus-an bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Perancis, Spanyol dan Arab pun ada. Namun memang jumlahnya tak sebanyak kursus-an bahasa Inggris.

Pelbagai macam varian program ditawarkan oleh pelbagai lembaga kursus disini. Mulai dari taraf paling dasar hingga paling high. Mulai dari yang berdurasi 2-3 minggu masa belajar hingga setaraf D1 pun ada. Mau ngambil speaking class ada, grammer class ada. Lengkap.

Para "santri" bebas memilih kursus-an sesuai kebutuhan atau lama durasi ia ingin tinggal di situ. pun dengan tempat bermuqim [kost, camp atau dormitory]. ada kost2-an English area, ada pula yang kost tanpa menerapkan area bahasa. Semua terserah si "santri" tadi. Harganya? Murah kisanak, sangat murah bahkan. [Iki deso kisanak, regulasi rupiah disini tak sebesar di kota]. Kalaupun mahal juga untuk ilmu, nggak bakalan rugi.
Jangankan kos-kosan, Sepeda pancal-pun ada penyewaannya, Gaes.

Sumber foto
Kalend Osein
Muhammad Kalend Osen (akrab disapa Mister Kalend), pendiri lembaga kursus Basic English Course (BEC) Adalah sosok yang tak dapat dipisahkan dari lingkungan kursusan bahasa Inggris di Pare, Kediri.

Pria kelahiran Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) 20 Februari 1945 ini mendirikan BEC pertama ali di desa Pelem terutama di dusun Singgahan tempat pada 15 Juni 1977.

Hingga kini BEC adalah pionir sekaligus "kiblat" kursus-an yang ada di Pare. 

Dari Agus Triwinarso dalam portal edukasi.kompasiana.com, bahwa sejarah atau asal muasal "membuminya" bahasa Inggris di lingkungan tersebut adalah :

Tak dapat dipungkiri sebagai yang patut dicatat oleh tinta emas sejarah adalah peran KH Ahmad Yazid (alm), tokoh agama Pare dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Fallah yang telah mendidik Mister Kalend–sosok pendiri lembaga Basic English Course (BEC), pionir kursusan di dusun Singgahan, desa Pelem. Ustadz Yazid, demikian disapa oleh santri-santrinya, yang khatam sembilan bahasa asing memang menjadi tokoh yang disegani di Jawa Timur terutama para Ulama dan teladan bagi para Santrinya. 
Ustadz Yazid sebagai sosok yang bersahaja, sederhana dan tulus ini mengajarkan ilmu agama, bahasa Arab dan bahasa Inggris dan telah mendidik Ustadz, Guru, yang kini mengasuh beberapa pondok pesantren dan lembaga kursusan bahasa Inggris seperti Mister Kalend dan Ustadz Ali Mustofa Dimyati (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihlas Averrous), sehingga mereka mampu mempertahankan nilai-nilai kesederhanaan, kesungguhan, suka berkorban, ikhlas dalam mendidik–layaknya sang tokoh. 
Ustadz Yazid lah yang mewasiatkan agar para Santri seperti Mister Kalend [Kalend Osein] harus menciptakan biaya kursusan yang terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas dan menjadikan pendidikan bahasa sebagai salah satu rumah pengetahuan yang dapat membentuk karakter manusia Indonesia sesuai dengan iman dan takwa dan juga melek teknologi.
Setelah menimba ilmu dari Ustadz Yazid, Mister Kalend kemudian mendirikan BEC pada 15 Juni tahun 1977. Awalnya, fasilitas belajar BEC numpang di serambi Masjid Darul Fallah, di beberapa tempat seperti balai desa, atau menyewa beberapa rumah. Murid-murid Mister Kalend pun datang dari berbagai penjuru nusantara, hingga hasil di tempaan Mister Kalend ini pun membuka kursus bahasa Inggris yang sama di desa Tulungrejo dan Pelem.  Semakin hari lembaga kursus makin banyak (hingga ratusan lembaga) dan terutama peminatnya kian hari terus bergerombol datang dari berbagai daerah.

Bagaimana kisanak? berminat belajar cas-cis-cus berbahasa Inggris tanpa harus pergi ke old-traford? Silahkan datang saja ke Pare Kediri. 


Written by

Nggak pengen nulis komen kisanak/Nyai? Yakin? Nanti nyesel lho.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 KAMPUNGANISM. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top