Kamis, 02 April 2015

MATA PENCAHARIAN DI KAMPUNG

17.54

Salam kampunganism, Kisanak

Kita berjumpa lagi, lagi-lagi kita berjumpa.

Selayaknya manusia di perkotaan atau di jagad lainnya. Manusia di kampung-pun melakukan pelbagai macam pekerjaan guna menghidupi api dapurnya. Jika di kota atau jagad lain menghidupi kampung eh, menghidupi api dapur adalah istilah kiasan, lain halnya dengan di kampung. Hal tersebut adalah real alias asli, karena perapian di kampung masih menggunaan tungku. Jarang yang menggunaan magiccom atau kompor listrik, lampu aja masih byar pet *_*


Mata pencaharian yang dilakukan warga kampung-pun bermacam-macam. Mengikuti letak geografis kampungnya, meskipun kebanyakan belum mengenyam pendidikan geografi skip!. Artinya menyesuaikan lahan dan kondisi kampungnya. Hidup dikampung di daerah pegunungan tentu tidak akan bercocok tanam dengan tanaman yang biasa ada di dataran rendah bukan? Anda faham? Wah pernah jadi orang kampung? Alhamdulillah.

Berikut adalah beberapa mata pencaharian warga di kampung : 
  • PNS
PNS di kampung berbeda dengan PNS kebanyakan. PNS kebanyakan atau pada umumnya duduk di ruangan ber-AC [Minimal berkipas angin]. Dengan pakaian seragam rapi, resmi dan bersih. Begitupun tunjangan dan gaji yang sudah pasti [Pasti ada aja potongan cicilan]. 

PNS di kampung berbeda, letak bedanya PNS di kampung adalah singkatan dari PANAS. Karena berada di sawah atau kebun, jangan-kan AC, kipas angin mau di colokin dimana? 

Untuk seragam, sebenarnya warga kampung-pun punya dress resmi untuk ke sawah. Namun ya namanya juga kesawah. harus gabul keringet dan tanah. 

Tunjangan? Jangan bicara tunjangan deh. Tunjek'an [tusukan] yang ada. Para PNS lebih sering dipermainkan oleh tengkulak yang memainkan harga. disitu PNS kampung kadang merasa sedih.

Banyak yang bilang PNS kampung adalah pahlawan kehidupan yang menyediakan pasokan beras dan pelbagai macam hasil perkebunan. Iya pahlawan [PAHLAWAN NENG SAWAH].  
  • Begadang Berdagang

Berdagang jangan berdagang

Kalau tiada artinya
Berdagang boleh saja
Asal jangan sambil bergadang

Berdagang menjadi pilihan ke-2 warga kampung dalam rangka menjaga stabilitas asap agar tetap mengepul di perapian dapur [ribet amat istilahnye]. Macam-macam dagangan yang di tawarkan warga kampung. Mulai sembako, jajanan, sembako yang jadi jajanan [Loh], berdagang pulsa masih agak jarang di kampung, karena masih menggunakan kentongan sebagai alat Broadcast. Mungkin anda berminat mengelola dan merintis peluang ini? silahkan saja, bisa join dengan saya, sistemnya bagi hasil, saya sudah sampai gold  lho [Ini kenapa malah jadi MLM].

Adanya roda perdagangan akan menggerakkan ekonomi kampung. ada transaksi, akad jual-beli, utang-piutang, bon dan kasbon dsb. 

Saya jadi ingat penggalan pidato dengan bahasa yang lancip dan menggunaan bahasa yang diambil dari kamus populer dari salah satu calon lurah tahun kemarin :

"Berikan saya 10 Pedangan, maka roda perekonomian desa akan bergerak maju dan progresif, tidak fluktuatif atau bahkan anjlok"

"Modal sendiri dong, enak aja minta-minta, 10 orang lagi" Sahut Lik Kam, Pedagang Beras.
  • Constructing Executor

Constructing Executor, Secara etimologi Contruct adalah Bangunan [Building]. dan Executor menurut bahasa adalah someone who is responsible for executing, or following through, on an assigned task or duty.

Jadi Contructing Executor adalah Tukang atau Kuli bangunan -___-

Dari perspektif keilmuan, bakat orang kampung menjadi Contructing Executor seperti bakat alamiah. Mengandalkan tenaga fisik, padahal asumsi penggunaan tenaga fisik tersebut tak selamanya benar. Ada kok warga kampung yang jadi mandor nya. Artinya dia juga bisa hitung-hitungan. Yang membedakan dengan sarjana konstruksi atau sarjana bangunan adalah soal besar kecilnya proyek *eh*

PS : Hai pemuda desa, tuntutlah ilmu bangunan sampai bangku kuliah. Biar warga kampung main proyek-proyek besar.

  • Artis

Beberapa waktu belakangan, peran [menjadi] warga kampung di televisi mulai menanjak. Adakalanya menjadi figuran, adakalanya menjadi bintang utama. saat jadi figuran tidak jauh-jauh menjadi pembantu (Hicks). Menjadi bintang utama pun tidak jauh-jauh dari scene berikut ini :

  1. Ada gadis kota minggat ke desa, ketemu pemuda desa [Bintang utama]
  2. Pemuda desa nyari alamat di kota, ketemu sama mahasiswi kaya di kota
  3. Pemuda desa berdagang, menjadi tukang bubur, kemudian naik haji
Sayang, semua-nya peran. Pemainnya juga tetap artis ibu kota. Padahal jika artis ibu desa yang berperan akan sangat natural. Kasihan pemuda dari ibu desa kehilangan kesempatan untuk meraih Oscar.

Love what you do and do what you love. Don't listen to anyone else who tells you not to do it. You do what you want, what you love. Imagination should be the center of your life.”

-- Ray Bradbury

Written by

Nggak pengen nulis komen kisanak/Nyai? Yakin? Nanti nyesel lho.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 KAMPUNGANISM. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top