Berdasarkan hasil kongres kampung yang dihadiri pemuka-pemuka kampung, para bayan desa, kamit-tuo, pak lurah, calon lurah, unsur pemuda-pemudi gaul tapi berjiwa kampung. Tercetuslah SUMPAH [LOE] KAMPUNGAN.
Adapun penulisan disini menggunakan ejaan Van Ophuysen
Pertama:
Kami poetra dan poetri Kampoeng, mengakoe bertanah lapang satoe, tanah kampung saja.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri kampoeng mengakoe ber-ideologi jang satoe, ideologi Kampoenganism.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng gaya persatoean, gaya tjang tetap kampoengan
0 komentar:
Posting Komentar